Tuesday, June 20, 2006

Implementasi Integrated Services Digital Network (ISDN)

Menggunakan ISDN Simulator

Emansa Hasri Putra 1)

1) Prodi Teknik Telekomunikasi, Politeknik Caltex Riau, Pekanbaru 28265, email : emansa@pcr.ac.id,


Abstrak – Dewasa ini perkembangan jaringan Telekomunikasi dan Komputer telah mengalami perkembangan yang begitu cepat dan pesat. Hal ini terlihat dari hampir seluruh komputer-komputer yang ada di belahan dunia ini telah terintegrasi menjadi suatu jaringan yang global, sehingga memungkinkan untuk berkomunikasi dan bertukar informasi satu sama lainnya. Adapun bentuk informasi yang dapat dipertukarkan tersebut dalam bentuk suara, data teks, video, gambar bergerak, dan audio video yang cenderung mengarah ke layanan multimedia secara online dan real time.

Pada paper ini mengimplementasikan suatu jaringan berbasis Integrated Services Digital Network (ISDN) menggunakan Router ISDN dan ISDN Simulator. Simulator ini merupakan suatu Central Office (CO) dengan metode akses Basic Rate Interface (BRI), sehingga tidak memerlukan layanan dari service provider ISDN. Di dalam aplikasinya dilakukan komunikasi suara via telepon analog, video conference, data teks dan kirim file. Dan untuk mengetahui IP Throughput dan Inter Packet Delay dari saluran ISDN dipergunakan software IP Traffic.

Kata Kunci : Router, ISDN, Video Conference, dan IP Throughput.

I. Pendahuluan

ISDN kependekan dari Integrated Services Digital Network. ISDN merujuk pada sekumpulan standar yang mendefinisikan sebuah arsitektur digital yang menyediakan kemampuan voice/data terintegrasi, memanfaatkan public switched network. Standar-standar ISDN mendefiniskan spesifikasi-spesifikasi interface.

II. Dasar teori

2.1 Arsitektur ISDN

Pembuatan standar ISDN sudah dimulai sejak 1960-an. Rekomendasi ISDN dipublikasikan pada tahun 1984 dan terus diperbarui oleh ITU-T, yang mengelompokkan dan mengorganisasikan protokol-protokol ISDN menurut topik-topik umum.

Tabel 1 Protokol-protokol pada ISDN

Pembahasan

Protokol

Contoh

Jaringan telepon dan ISDN

E-series

E.163-International telephone numbering plan

E.164-International addressing

Konsep, aspek, dan interface ISDN

I-series

I.100-Concepts, structures, dan terminology

I.400-User-Network Interface (UNI)

Switching dan signaling

Q-series

Q.921-LAPD (Link Access procedure on the D Channel)

Q.931-ISDN network layer between terminal and switch

Q.931 merekomendasikan sebuah network layer antara terminal endpoint dan switch ISDN lokal. Protokol ini tidak menentukan rekomendasi end-to-end. Berbagai provider ISDN dan jenis-jenis switch dapat dan menggunakan beragam implementasi Q.931. Switch-switch lainnya dikembangkan sebelum standar group menyelesaikan standar ini.

Karena jenis-jenis switch tidak standar, ketika mengkonfigurasi router, perlu menentukan jenis switch ISDN yang terkoneksi ke router. Di samping itu, router Cisco bisa memonitor proses Q.931 dan Q.921 ketika panggilan ISDN dimulai atau berakhir.

2.2 Interface ISDN

ISDN menentukan dua metode akses standar sebagai berikut :

A. BRI (Basic Rate Interface)

Layanan dua kanal B 64 kbps ditambah satu kanal D 16 kbps. BRI beroperasi pada beberapa router Cisco. Kadang-kadang BRI ditulis sebagai 2B+D.

Interface ini menyediakan dua kanal B pada laju 64 kbps dan sebuah kanal D 16 kbps untuk pensinyalan.

B. PRI (Primary rate Interface)

Di Amerika Utara dan Jepang, PRI menawarkan 23 kanal B 64 kbps dan satu kanal D 64 kbps (sebuah fasilitas T1/DS1). Di Eropa dan sebagian besar dunia, PRI menawarkan 30 kanal B dan satu kanal D (fasilitas E1). PRI menggunakan sebuah Data Service Unit (DSU) atau Channel Service Unit (CSU) untuk koneksi T1/E1.

2.3 Switch ISDN

Penyedia layanan ISDN menggunakan berbagai jenis switch untuk layanan ISDN mereka. Seperti halnya modem, setiap jenis switch beroperasi dengan cara bebeda-beda dan memiliki kebutuhan aturan call setup tersendiri.

Akibatnya, sebelum dapat mengkoneksikan router yang dipergunakan ke layanan ISDN, harus ketahui jenis switch yang digunakan pada CO (Central Office). Kemudian harus ditentukan informasi ini pada saat mengkonfigurasi router, sehingga router dapat melakukan panggilan ISDN network-level dan mengirimkan data.

Tabel 2 Jenis Switch dan Negara asal yang dipergunakan pada ISDN

Negara

Jenis Switch ISDN

Amerika dan Kanada

AT&T 5ESS dan 4ESS; Northern Telecom DMS-100

Prancis

VN2, VN3

Jepang

NTT

Inggris

Net3 dan Net5

Eropa

Net3

2.4 Interface ISDN BRI pada Router Cisco

Secara fisik dapat mengkonfigurasi router Cisco dengan opsi-opsi ISDN yang berbeda, yang akan meminta peralatan eksternal tambahan jika ada, yang diperlukan untuk menjalankan ISDN

Gambar 1. Interface ISDN BRI pada Router Cisco

2.4 ISDN Simulator

ISDN simulator yang dipergunakan merupakan produk dari Virtual Console dengan Type 2 port ISDN Simulator P/N : BRI-2ST, BRI-2UST artinya ISDN Simulator ini terdiri dari 2 port ISDN Switch yang mendukung call switching untuk BRI (Basic Rate Interface), yang mana masing-masing port terdapat titik referensi U (2 wire) dan titik referensi S/T (4 wire).

2.5 Software yang digunakan

2.5.1 IP Traffic

IP Traffic adalah software untuk mengetes IP Throughput dan Inter Packet Delay menggunakan Microsoft Windows TCP/IP stack.

2.5.2 Netmeeting

Program Netmeeting merupakan bawaan dari sistem operasi windows yang dapat digunakan kirim file, sharing gambar, dan video conference.

III. Perancangan dan Implementasi

3.1 Desain Topologi Jaringan

Desain topologi jaringan yang dipergunakan meliputi perangkat-perangkat ISDN dan peralatan hardware/software pendukung aplikasi ISDN.

Gambar 2 Topologi jaringan ISDN

3.2 Konfigurasi pada ISDN Simulator

ISDN Simulator dikonfigurasi dengan software ISDN Manager melalui line console seperti gambar berikut:

Gambar 3 Konfigurasi ISDN Simulator

3.2. Konfigurasi Router Cisco 803

Untuk mengkonfigurasi router ada dua metode yaitu bisa melalui line console atau melalui telnet (asalkan router sudah memiliki ip address). Konfigurasi router yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Setting hostname, IP address, dan switch-type

pada Router_A

Router> enable

Router# configure terminal

Router(config)# hostname Router_A

Untuk mengkonfigurasi isdn switch-type yang dipergunakan

Router_A(config)# isdn switch-type basic-net3

Tipe switch ISDN basic-net3 merupakan tipe yang dipakai di Inggris.

Router_A(config)# interface bri0

Router_A(config-if)# ip address 10.10.10.1 255.0.0.0

Memberikan IP address 10.10.10.1 kepada interface BRI nomor port 0 dari router A.

Router_A(config-if)# dialer map ip 10.10.10.2

broadcast 080989999

Menentukan dialer map yaitu IP router B yang dituju dan nomor ISDN yang dipanggil (nomor telepon router B).

Router_A(config-if)# no shutdown

Router_A(config-if)# dialer-group 1

Menetapkan interface yang dipilih ke suatu dialer group dengan nomor group 1.

Router_A(config-if)# isdn switch-type basic-net3

Router_A(config-if)# no shutdown

Router_A(config-if)# dialer-list 1 protocol ip permit

Menetapkan bahwa dialer list group 1 (yang telah ditentukan sebelumnya), mengijinkan dialing menggunakan protokol IP.

Untuk mengkonfigurasi interface ethernet0

Router_A(config)#interface eth0

Router_A(config-if)#ip address 172.10.10.1

255.255.0.0

Memberikan IP address 172.10.10.1 kepada interface Ethernet dengan nomor port 0.

Router_A(config-if)#no shutdown

Router_A(config-if)# exit

Router_A(config)#ip route 172.15.0.0

255.255.0.010.10.10.2

Membuat routing statik ke alamat jaringan 172.15.0.0 melalui gateway 10.10.10.2.

Untuk mengaktifkan fitur dial pots

(plain old telephone service)

Router_A(config)#pots country ID

Menentukan Indonesia (ID) sebagai negara tempat router router diletakkan

Router_A(config)#pots dialing-method enblock

Router mengumpulkan seluruh digit dial dan mentransmisikannya dalam satu pesan

Router_A(config)#pots tone-source local

Router yang menyediakan dial, ringback, and

busy tones.

Router_A(config)#interface bri0

Router_A(config-if)#isdn incoming-voice modem

Menetapkan panggilan voice yang datang diteruskan ke pesawat telepon yang terpasang

Router_A(config-if)# end

Router_A# copy run start

Untuk menyimpan konfigurasi yang telah dilakukan dari NVRAM ke RAM

Setting hostname, IP address, dan switch-type

pada Router_B

Router> enable

Router# configure terminal

Router(config)# hostname Router_B

Untuk mengkonfigurasi isdn switch-type yang dipergunakan

Router_B(config)# isdn switch-type basic-net3

Router_B(config)# interface bri0

Router_B(config-if)# ip address 10.10.10.2

255.0.0.0

Memberikan IP address 10.10.10.2 kepada interface BRI nomor port 0 dari router B.

Router_B(config-if)# dialer map ip 10.10.10.1

broadcast 080987777

Menentukan dialer map yaitu IP router A yang dituju dan nomor ISDN yang dipanggil (nomor telepon router A).

Router_B(config-if)# no shutdown

Router_B(config-if)# dialer-group 1

Router_B(config-if)# isdn switch-type basic-net3

Router_B(config-if)# no shutdown

Router_B(config-if)# dialer-list 1 protocol ip permit

Untuk mengkonfigurasi interface ethernet0

Router_B(config)#interface eth0

Router_B(config-if)#ip address 172.15.20.1

255.255.0.0

Memberikan IP address 172.15.20.1 kepada interface Ethernet dengan nomor port 0

Router_B(config-if)#no shutdown

Router_A(config-if)#exit

Router_B(config)#ip route 172.10.0.0

255.255.0.0 10.10.10.1

Membuat routing statik ke alamat jaringan 172.10.0.0 melalui gateway 10.10.10.1

Untuk mengaktifkan fitur dial pots (plain old telephone service) sama seperti konfigurasi pada Router_A

3.3 Aplikasi Video Conference dan Voice

Untuk melakukan aplikasi video conference digunakan software Netmeeting dan dua PC yang dilengkapi dengan Webcam. Dan pada saat video conference masih berlangsung juga dilakukan aplikasi voice menggunakan telepon analog.

Gambar 4 Aplikasi Video Conference

IV. Data dan Analisa

4.1 Pembahasan Konfigurasi Router ISDN

Untuk melihat hasil konfigurasi yang telah dilakukan pada router ISDN dan troubleshooting dilakukan perintah berikut:

Router_A#show run

Building configuration...

Current configuration : 857 bytes

!

version 12.3

!

hostname Router_A

!

pots country ID

pots tone-source local

pots dialing-method enblock

!

isdn switch-type basic-net3

!

!

!

interface Ethernet0

ip address 172.10.10.1 255.255.0.0

!

interface BRI0

ip address 10.10.10.1 255.0.0.0

dialer map ip 10.10.10.2 broadcast 080989999

dialer-group 1

isdn switch-type basic-net3

isdn incoming-voice modem

!

ip classless

ip route 172.15.0.0 255.255.0.0 10.10.10.2

ip http server

!

dialer-list 1 protocol ip permit

!

line con 0

transport preferred all

transport output all

stopbits 1

line vty 0 4

login

transport preferred all

transport input all

transport output all

!

end

4.1.2 Tampilan IP Throughput dan Inter Packet Delay

Pengetesan IP Throuhput dan Inter Packet Delay menggunakan software IP Traffic. Pengamatan dilakukan terhadap interface BRI 0 dari router A dan B (IP 10.10.10.1 dan 10.10.10.2), menggunakan protokol SNMP (port 161) dan protokol transport UDP. Dan pengamatan juga dilakukan terhadap PC 2 yang sedang melakukan aplikasi Netmeeting (video conference) dengan PC 3, dimana port yang dipakai adalah port 2009 (port default software IP Traffic) dan port 1720 (port Netmeeting).

Gambar 5 Memasukkan IP dari interface BRI 0 Router, nomor port dan protokol transport.

Gambar 6 Tampilan IP Throughput untuk interface BRI 0 dari Router_A

Pada gambar 6 dapat diamati bahwa IP Throughput interface BRI 0 dari router A adalah cukup stabil di 100 Kbps.

Gambar 7 Tampilan IP Throughput untuk interface bri 0 dari Router_B

Pada gambar 7 dapat diamati bahwa IP Throughput interface BRI 0 dari router B adalah tidak cukup stabil tapi berkisar di 60 – 90 Kbps. Ini merupakan faktor dari kecepatan data karena melewati ISDN simulator terlebih dahulu (ISDN simulator processing speed dan peripheral speed).

Gambar 8 Tampilan IP Throughput untuk interface ethernet dari PC 2

Pada gambar 8 dapat diamati bahwa IP Throughput interface ethernet dari PC 2 adalah stabil di 100 Kbps

Gambar 9 Tampilan Inter Packet Delay untuk interface ethernet dari PC 2

Pada gambar 9 dapat diamati bahwa Inter Packet Delay pada interface ethernet dari PC 2 adalah stabil di 0 ms.

Gambar 10 Tampilan Inter Packet Delay untuk interface BRI 0 dari Router_B

Pada gambar 10 dapat diamati bahwa Inter Packet Delay pada interface BRI 0 dari router B adalah berkisar di 35 – 50 ms. Ini merupakan faktor dari delay data karena melewati ISDN simulator terlebih dahulu (tergantung pada ISDN simulator processing speed dan peripheral speed).

V. Kesimpulan

1. Aplikasi suara, data teks, video, gambar bergerak, dan audio video dapat dilakukan secara bersamaan dengan hasil baik.

2. IP Throughput pada interface BRI 0 Router A stabil di 100 Kbps, sedangkan untuk Router B di kisaran 60-90 Kbps. Ini merupakan faktor dari kecepatan data karena melewati ISDN simulator terlebih dahulu (ISDN simulator processing speed dan peripheral speed).

3. Inter Packet Delay interface BRI 0 Router A stabil di 0 ms, sedangkan untuk Router B di kisaran 35 – 50 ms (tergantung pada ISDN simulator processing speed dan peripheral speed).

VI. Daftar Referensi

[1]. Tanembaum, Andrew S., Jaringan Komputer Edisi bahasa Indonesia, Jilid 1 dan 2, Prenhallindo, Jakarta, 2000.

[2]. Stalling, William, Komunikasi Data dan Komputer : Dasar-Dasar Komunikasi Data Edisi Pertama, Salemba Teknika, Jakarta, 2001.

[3]. Wijaya, Hendra, Belajar Sendiri Cisco Switch, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2003.

[4]. Wijaya, Hendra, Belajar Sendiri Cisco Router, PT Elex Media Komputindo, J akarta, 2003.

[5]. Purbo, Onno W., dan rekan-rekan, Buku Pintar TCP/IP, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2002.

[6]. Godbole, Achyut S., Data Communication And Network International Edition, McGrraw-Hill, Singapore, 2003.

[7]. Rosengrant, Martha A., Introduction To Telecommunication, Prentice-Hall International, Inc., New Jersey, 2001.

[8]. Alberto, Leon-Garera, Widjaya, Indra, Commucation Networks Fundamental Concepts And Key Architectures, McGraw-Hill Internatinal Editions, Singapore, 2000.

[9]. Purnomo, Heri, Teknik Jaringan Telekomunikasi 2, Politeknik Caltex Riau, Pekanbaru, 2004.

[10]. Hasri Putra, Emansa, Komunikasi Data, Politeknik Caltex Riau, Pekanbaru, 2004.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home